fbpx

Anak Demam dan Kejang, Apa yang Harus Mom Lakukan?

Anak yang mengalami demam tinggi seringkali disertai dengan munculnya kejang-kejang atau dikenal dengan istilah step. Kondisi ini umumnya dapat menimpa anak usia 6 bulan hingga 5 tahun. Kejang rentan menyerang anak yang mengalami demam tinggi hingga lebih dari 39 derajat celsius. Ada beberapa gejala yang sering muncul sebagai tanda kejang pada anak, yaitu tubuh tersentak dan mulai kaku, mengeluarkan air liur, muntah, bola matanya memutar, kulit tampak sedikit lebih gelap bahkan ada anak yang sampai kehilangan kesadaran. 

Kejang-kejang ini bisa terjadi dalam beberapa detik hingga satu menit, tapi pada kasus tertentu kejang bisa muncul sangat lama hingga 15 menit. Kejang yang terjadi beberapa detik umumnya tidak berbahaya. Tapi jika berlangsung lama dan tidak segera dilakukan pertolongan akan menimbulkan bahaya seperti kerusakan otak atau sebagai gejala awal dari penyakit serius. 

Saat menemukan anak mengalami kejang, orangtua disarankan untuk tidak panik. Kejang pada anak memang merupakan hal yang harus diwaspadai, tapi ada baiknya orangtua tetap tenang dalam menghadapinya. Para orangtua disarankan untuk membekali diri dengan langkah-langkah pertolongan pertama yang harus dilakukan saat si kecil mengalami demam hingga kejang. Lantas, bagaimana pertolongan pertama yang perlu dilakukan, yuk simak cara-cara menangani kejang pada anak berikut ini.

  1. Letakkan anak di tempat yang datar. Singkirkan benda-benda di sekitar yang bisa menghalangi gerakannya atau membahayakan anak. Kemudian cobalah untuk meletakkan bantal atau handuk yang lembut dibawah kepala anak. Ini sangat penting untuk melindungi kepala anak agar tidak terkena benda keras yang bisa berbahaya untuk anak. 
  2. Baringkan anak dengan posisi miring secara perlahan. Posisi ini akan menghindarkan anak anda tersedak air liurnya sendiri.
  3. Jangan biarkan anak anda menggunakan pakaian ketat pada kondisi ini. Segeralah longgarkan pakaiannya agar tidak mengalami sesak nafas terutama bagian leher.
  4. Jika anak sampai muntah, bersihkan mulutnya secara perlahan-lahan. Hal ini penting untuk mencegahnya tersedak.
  5. Jangan meletakkan atau memasukkan apapun ke dalam mulutnya selama kejang-kejang berlangsung, termasuk memberinya obat-obatan. Hal ini berpotensi menutup jalur napasnya dan menyakiti anak anda.
  6. Jangan mencoba untuk menahan gerakan tubuh anak dengan paksa, karena tindakan ini tidak akan menghentikan kejang, malah justru akan membuat anak tidak aman. 
  7. Ucapkanlah kata-kata yang menenangkan agar anak merasa lebih nyaman.
  8. Amati kondisinya saat kejang, terutama bila dia kesulitan bernapas atau wajahnya menjadi pucat dan kebiruan. Ini menandakan bahwa ia kekurangan oksigen dan membutuhkan penanganan medis secepatnya.

Setelah memberikan pertolongan pertama, orangtua tetap perlu membawa anak ke dokter meskipun kejangnya sudah berhenti. Hal ini penting dilakukan, agar dokter dapat memeriksa kondisinya dan mengetahui penyebab kejang yang dialaminya.

Baby Milano

all author posts

Leave a Reply